Saturday 17 February 2024

Manipulasi, Cuci Otak, atau Sekedar bodoh ...

Setelah diskusi dengan psikolog, dibicarakan bahwa bagaimana seseorang bisa terkena manipulasi; penyebab utama seseorang termakan manipulasi adalah perasaan, perasaan yang telalu besar, kebencian yang membara, cinta yang terlalu besar, sayang yang bukan main, serakah yang luar biasa... hal hal seperti ini membuat logika hilang, dan seseorang bertindak sesuai perasaan yang bergelora di hatinya.

Mendengar hal diatas, saya menyadari bahwa hal ini jarang sekali dibahas. Bahkan saya sempat melihat dan mengalami sendiri ketika orang dekat saya sangat sangat percaya pada seorang NPD, bahkan saudara sendiri bisa dibuang, hubungan yang sudah ada dari lahir; mengerikan... kata itu yang ada di hati saya.

Manipulasi tidak sekedar tipu muslihat, tapi keahlian dalam komunikasi - mengubah nada bicara, mengubah penekanan dalam berbicara, mengurangi kata, menambahkan kata, membuat ambigu, bahkan hanya mengubah jeda koma ketika berbicara pun dapat menyebabkan informasi yang diterima berubah arti / lawan bicara / target salah informasi. Lebih dalam lagi manipulasi bahkan bisa mempermainkan perasaan seseorang, tidak hanya salah informasi / salah tangkap informasi, namun manipulasi bahkan bisa mempermainkan perasaan seseorang sehingga merasa tertentu, seperti cinta yang membara, kebencian yang luar biasa, sungguh sungguh kompleks.

Jika seseorang sudah dimanipulasi terlalu lama dan terlalu dalam (manipulasi dengan informasi pribadi yang bersifat sangat sangat dalam), hasilnya bahkan bisa seperti orang yang sudah dicuci otak, melupakan hal hal yang sudah diketahui selama hidup, bersikap acuh terhadap pengalaman hidupnya, ilmu yang sudah dipelajari, dan lainnya.

Berbicara mengenai manipulasi membuat saya teringat akan cuci otak, bagaimana teroris mengumpulkan orang orang di pedesaan, dan di "cuci otak" tidak hanya mempermainkan perasaan bahkan logika yang dimasukkan pun adalah logika yang salah.Sehingga manusia bisa menjadi semacam "robot" yang rela untuk bunuh diri, seolah olah hidup ini hanya mainan saja...

Manipulasi, cuci otak atau sekedar bodoh saja... kita harus ingat betapa pentingnya pikiran manusia ini, betapa canggihnya, dan betapa rapuhnya pikiran ketika tidak dalam kondisi baik; hal benar menjadi salah, menjadi bingung antara kenyataan dan imajinasi / khayalan, menjadi seperti robot atau zombie yang tidak berguna. Dalam ajaran Buddha sendiri ada disebutkan :
"Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk,..."

tulisan singkat saya ini, ingin saya akhiri dengan ajakan, mari kita belajar untuk berpikir "benar" karena bahkan baik-pun bisa menjadi salah; kebijaksanaan diperlukan agar bisa berpikir benar, dengan demikian ucapan kita akan menjadi benar, dan tindakan tindakan yang kita lakukan akan benar, akhirnya hidup kita dikelilingi kebenaran. 

Saturday 3 February 2024

3 bulan pemulihan, pasca operasi tumor otak

Sekarang sekitar 2 bulan lebih, hampir 3 bulan; dalam perjalanan, jika ada yang tahu saya baru operasi tumor otak, banyak yang heran karena nampak sehat, rambut tumbuh tebal, badan mulai gemuk... untuk ini saya rasa, saya beruntung karena memiliki tubuh yang fit, rambut saya tebal karena dari kecil dirawat;

Yang utama, menjadi pendorong kesembuhan saya; rasanya karena saya dari kecil rajin olah raga, sehingga memiliki tubuh yang fit, sehat, ini yang menjadi penyebab utama tubuh saya cepat pulih. Bahkan dengan tumor yang cukup besar, yaitu 5-6cm.

Selesai Operasi

Kita mulai dari tahap paling awal, setelah operasi; apa yang terjadi? hal yang paling saya ingat adalah, saya merasa sangat sangat sedih, karena beberapa hal

1. ketika di ICU, banyak kesedihan yang saya dengar... ada 2 pasien meninggal, ada keluarga yang menangis, lalu pasien yang sedih, dll; kesedihan ini ter-rekam di memori saya, apalagi saya dalam keadaan habis operasi besar.

2. saya sudah mengalami sakit selama 1 tahun, jadi kondisi jasmani dan pikiran tidak sehat; untuk pikiran sebelum operasi tentunya sudah sedih dan depresi.

3. setelah operasi, badan saya sangat sangat lemah; semua otot tidak terasa; bahkan setiap kali saya tidur, tubuh ini terasa kosong dan lemah, hanya terasa nafas dan yang lainnya kosong, ini membuat saya bingung akan apa yang terjadi, karena jujur saja, saya belum pernah merasakan tubuh saya lemah seperti ini.

4. otot yang lemah, tidak hanya otot besar, bahkan otot di lambung dan tengorokan juga lemah; menyebabkan masalah. setiap kali saya tidur--asam lambung naik, keluar dari mulut. Saya hampir tidak tidur setelah operasi, tidur saya baru membaik sekitar 3 minggu setelah operasi, ketika pikiran semakin jernih, tubuh semakin kuat.

Masalah diwajah

Tumor dikepala saya, sebesar 5-6cm terletak dibelakang mata, kiri; dan karena lokasinya dan ukurannya, ternyata mata dan wajah saya sebelah kiri saya sudah terganggu karena tumor; termasuk jug di bibir kiri.

Setelah operasi, wajah di sebelah kiri, nampak turun dan tidak dapat bergerak, hal ini nampak sangat jelas dilihat dari foto; yang paling tidak nyaman adalah mata yang tidak dapat berkedip dan bibir yang turun kebawah.

Saya tersadar betapa besar ego manusia, memiliki impian impian tinggi; padahal ketika hal hal kecil hilang, seperti kemampuan berkedip dan bibir yang turun, memberi dampak besar dalam hidup; konsentrasi dan kelincahan terganggu.

Sejak awal saya sudah menjalani fisioterapi, dengan listrik untuk mengaktifkan otot - otot dan syaraf yang mati; lalu setelah 2x fisio listrik saya memutuskan untuk melanjutkan fisio di tempat kenalan, yang fokus pada pijatan dan latihan otot otot dan syaraf syaraf, tanpa listrik. Sekarang wajah sudah nampak lebih normal, dan otot otot sudah sedikit terasa di wajah, namun masih belum bergerak normal.

Stamina dan kehidupan sehari hari

Secara umum, yang paling kelihatan adalah tubuh menjadi lemah, stamina saya sangat cepat jatuh / turun. Untung saja saya memiliki istri yang sigap dan cepat bereaksi; langsung membantu saya dalam keseharian, jika tidak --- banyak hal yang terpaksa hilang dalam hidup saya, khususnya bisnis, karena kondisi stamina saya benar benar jauh dari awal (sebelum operasi).

Dalam kehidupan sehari hari, saya menjalani hari semampu saya, sekuat saya, sambil terus berdoa.

Setelah mengalami semua masalah ini, saya menyadari bahwa dalam hidup manusia harus terus bergerak dan berusaha, dan tidak perlu berharap; cukup merespon apa yang terjadi... semua adalah sebab akibat, dari setiap entitas di dunia ini, yang saling bertemu, berbenturan, betabrakan, saling memberikan sebab, saling memberikan akibat.

Ini yang bisa saya bagikan untuk saat ini, sambil saya terus terapi, sambil terus berjuang, sambil terus berdoa....